22November 2021; 0 Komentar; Wujudkan Kemandirian, Pesantren Al-Ittifaq Berdayakan Santri Jalankan Agribisnis. Tak hanya berkutat dengan Ilmu Agama, Pondok Pesantren Al-Ittifaq menggabungkan pendidikan dengan agribisnis guna mewujudkan kemandirian sekaligus menumbuhkan semangat wirausaha para santri.
KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al Ittifaq merupakan salah satu role model pengaplikasian koperasi yang dapat memajukan perekonomian desa dan ekonomi umat.. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara bertajuk "Kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penguatan Ketahanan Pangan Berbasis
Pondok Pesantren Al-Ittifaq terletak di sebelah selatan kota Bandung tepatnya di kampung Ciburial Rt. 02/10 Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali Kabupaten Ban
Para Santri saat mengikuti pelatihan bisnis digital yang digelar tim Kampus UMKM Shopee untuk Shopee Barokah di Pondok Pesantren Al - Ittifaq, Ciwidey, Jawa Barat (9/1).
Sinergi pesantren. Pengembangan ekonomi pesantren tentu tidak selalu berjalan mulus. Ada tantangan dan dinamika internal yang harus dilewati. Profesionalitas, kemampuan manajerial, marketing, dan budaya kerja adalah beberapa contohnya. Ada juga tantangan teknis khas pesantren, seperti pembukuan (Muljawan, 2015).
Ponpes Al-Ittifaq Bandung updated their profile picture. June 16, 2016 ·. 35. M Alghipari. Ass,,,saya alumni mhn minta fb,,,alumni pp ciburial angkatan thn 2000 mksih. 4y. Ponpes Al-Ittifaq Bandung. 229 likes. Pondok pesantren yang mempelajari Mengenai Agama Islam Sekaligus mengenai Agrobisnis Pertanian dan B.
masuk hapus; tidak ada hasil yang ditemukan; beranda. lainnya. identifikasi perilaku santri pada pengembangan kompetensi agribisnis (studi pemberdayaan santri di pondok pesantren al itifaq ciwidey-bandung) tesis (studi pemberdayaan santri di pondok pesantren al itifaq ciwidey-bandung) tesis"
fkXR. Bandung, NU Online Pondok Pesantren Al-Ittifaq Ciwidey, Bandung, Jawa Barat pada mulanya sangat konservatif. Pasalnya, pendirinya KH Manshur dan penerusnya KH Rifai mengharamkan banyak hal. Hal itu disampaikan oleh KH Fuad Affandi, pengasuhnya saat ini, saat para pengajar Fakultas Islam Nusantara FIN Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia Unusia sowan kepadanya pada Selasa 14/1. Kiai Fuad menjelaskan bahwa abahnya memusuhi pemerintah. Ada kepala desa terlihat melewati rumahnya, misalnya, pintu rumah langsung hanya itu, sekolah, dan bahkan tembok beton pun diharamkan karena dianggap sebagai tradisi orang kafir. Namun, sepulang dari Lasem, Jawa Tengah, sekitar tahun 1970-an, Kiai Fuad meyakinkan orang tuanya bahwa pemerintah bukanlah penjajah. Pasalnya, abahnya yang berjuang untuk kemerdekaan itu masih beranggapan pemerintah masih koloni sehingga kebenciannya masih memuncak. Ia menjelaskan kepada abahnya bahwa presiden saat itu adalah orang Gunung Kidul Soeharto yang sama-sama warga Indonesia. Kiai Fuad juga meminta izin kepada abahnya untuk mendirikan sekolah formal di pondoknya. Sebab, ia menjelaskan kepada orang tuanya bahwa pesantren akan sulit berkembang jika tidak mendirikan sekolah. Pasalnya, ia khawatir masyarakat tidak mondok karena tidak terfasilitasi pendidikan formalnya. Mendengar penjelasan tersebut, abahnya dengan tulus mengizinkannya. Mulailah saat itu berkembang pendidikan formal hingga menengah atas. "Satu langkah lagi perguruan tinggi," katanya. Pengajar FIN Unusia Syamsul Hadi menjelaskan bahwa memang ada kecenderungan hal yang sama di zaman itu mengingat program yang dicanangkan oleh Presiden Soeharto, bahwa dalam bekerja perlu ijazah. "Tuntutan profesi harus punya ijazah resmi. Pondok salaf dulu kan gak punya ijazah. Jadi preferensi masyarakat ya pendidikan harus ijazah," katanya. Saat ini, pesantren yang diasuhnya terus mengembangkan pertanian. Bahkan sudah mengekspor produknya ke Jepang dan Belanda. Tak sedikit pelajar dan mahasiswa yang turut tinggal di pesantren tersebut demi mengetahui pengembangan pertanian ala Al-Ittifaq. Pewarta Syakir NF Editor Abdullah Alawi
Add to wishlist Add to compare Add a photo Add a photo Add your opinion Frequently mentioned in reviews Ratings of Pesantren Al - Ittifaq Visitors' opinions on Pesantren Al - Ittifaq / 1 Translate reviews Service Temporarily Unavailable Please try again later. Add your opinion No info on opening hours $$$$ Price range per person IDR 148,600 - IDR 371,600 Get directions Kawasan Terpadu Pontren Al-Ittifaq, 40973Ciwidey, West Java, Indonesia Address Kawasan Terpadu Pontren Al-Ittifaq, Ciwidey, West Java, Indonesia, 40973 Similar restaurants nearby
Add to wishlist Add to compare Dishes in Pesantren Al - Ittifaq Enter link to the menu for Pesantren Al - Ittifaq You can specify link to the menu for Pesantren Al - Ittifaq using the form above. This will help other users to get information about the food and beverages offered on Pesantren Al - Ittifaq menu. Menus of restaurants nearby